A. Pengertian
dan Hakekat
Setiap orang yang hidup dan normal pasti mempunyai pandangan hidupnya
sendiri atau filsafat hidupnya sendiri, baik yang berpendidikan tinggi maupun
yang berpendidikan rendah.
1. Pengertian
Filsafat itu berasal dari bahasa yunani terdiri dari dua kata, yaitu kata
“philia” artinya cinta dan “sophia” artinya kebijaksanaan. Jadi, filsafat adalah
mencintai kebijaksanaan.
a 2. Hakekat Filsafat Hidup
Hakekat filsafat hidup adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang
bersifat mendasar, mendalam, dan sesuai kodrat manusia. Karena itu pandangan
hidup seseorang atau filsafat hidup seseorang merupakan jati diri atau identitas
diri orang.
Filsafat diartikan sebagai pandangan hidup karena filsafat pada hakikatnya
bersumber pada hakikat kodrat pribadi manusia (sebagai makhluk individu,
makhluk sosial, dan makhluk Tuhan). Hal ini berarti filsafat mendasarkan
pada penjelmaan manusia secara total dan sentral sesuai dengan hakikat manusia
sebagai makhluk monodualisme (manusia secara kodrat terdiri dari jiwa dan
raga). Manusia secara total (menyeluruh) dan sentral memuat sekaligus sebagai
sumber penjelmaan bermacam-macam filsafat, yaitu :
1.
Manusia dengan unsur raganya dapat melahirkan filsafat
biologi.
2.
Manusia dengan unsur rasanya dapat melahirkan filsafat
keindahan (estetika).
3. Manusia dengan monodualismenya (kesatuan jiwa dan
raganya) melahirkan filsafat antropologi.
4.
Manusia dengan kedudukannya sebagai makhluk Tuhan
dapat melahirkan filsafat ketuhanan.
5.
Manusia dengan kedudukannya sebagai makhluk sosial
dapat melahirkan filsafat sosial.
6.
Manusia sebagai makhluk yang berakal dapat melahirkan
filsafat berpikir (logika).
7.
Manusia dengan unsur kehendaknya untuk berbuat baik
dan buruk dapat melahirkan filsafat tingkah laku (etika).
8.
Manusia dengan unsur jiwanya dapat melahirkan filsafat
psikologi.
9.
Manusia dengan segala aspek kehidupannya dapat
melahirkan filsafat nilai (aksiologi).
10. Manusia sebagai
warga Negara dapat melahirkan filsafat Negara. 11. Manusia dengan unsur kepercayaannya terhadap spiritual dapat melahirkan filsafat agama.
Filsafat sebagai pandangan hidup (Weltsanchaung) merupakan suatu pandangan
hidup yang dijadikan dasar setiap tindakan dan tingkah laku dalam kehidupan
sehari-hari, juga dipergunakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang
dihadapi dalam kehidupan. Pandangan hidupnya itu akan tercermin di dalam sikap
hidup dan cara hidup. Sikap dan cara hidup tersebut dapat muncul apabila
manusia memikirkan dirinya sendiri secara total.
B. Manfaat Mengetahui Pandangan Hidup (Filsafat Hidup)
Berdasarkan hakekat dari pandangan hidup atau filsafat hidup maka ada
beberapa manfaat mengetahui pandangan hidup, yaitu:
1)
Pandangan hidup atau filsafat hidup menolong
mendidik,membangun diri sendiri dengan berpikir lebih mendalam dan memberi isi
kepada hidup kita sendiri.
2) Pandangan hidup atau filsafat hidup memberikan
kebiasaan dan kepandaian untuk melihat dan memecahkan persoalan-persoalan dalam kehidupan sehari-hari.
3) Pandangan hidup memberikan pandangan yang luas membendung
egoisme dan egosentrisme.
4) Pandangan hidup memberikan dasar-dasar baik untuk hidup
diri sendiri maupun untuk kepentingan ilmu-ilmu pengetahuan.
Dengan memperhatikan manfaat dari pandangan hidup tersebut, maka orang yang
memiliki pandangan hidup yang luas dan tinggi, terdapat ciri-ciri sebagai
berikut:
a. Mampu mengapresiasi keindahan, baik keindahan alam
lingkungan, keindahan seni budaya, maupun keindahan harmoni yang aman, tentram,
dan damai.
b. Tanggap dan menaruh empati maupun simpati terhadap
penderitaan orang lain, karena itu ia tidak akan melakukan perbuatan yang dapat
menimbulkan penderitaan pihak lain.
c. Menjunjung tinggi rasa keadilan, bahkan berani
mempertaruhkan hidupnya demi memperjuangkan keadilan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar