Selasa, 13 Oktober 2015

PERANAN DAN FUNGSI FILSAFAT PENDIDIKAN

A.      Peranan Filsafat Pendidikan
              Filsafat mempunyai fungsi untuk memberikan petunjuk dan arah dalam pengembangan teori-teori pendidikan menjadi ilmu pendidikan atau paedagogik. Suatu praktek kependidikan yang didasarkan dan diarahkan oleh suatu filsafat pendidikan tertentu, akan menghasilkan dan menimbulkan bentuk-bentuk dan gejala-gejala kependidikan tertentu pula. Hal ini adalah data-data kependidikan yang ada dalam suatu masyarakat tertentu.
              Analisa filsafat berusaha untuk menganalisa dan memberikan arti terhadap data-data kependidikan dan menyimpulkan serta dapat menyusun teori-teori pendidikan yang realistis dan selanjutnya akan berkembang ilmu pendidikan (paedagogik). Filsafat juga berfungsi memberikan arah agar teori pendidikan yang telah dikembangkan oleh para ahlinya mempunyai relevansi dengan kehidupan nyata, artinya mengarahkan agar teori-teori dan pandangan filsafat pendidikan yang telah dikembangkan tersebut bisa diterapkan dalam praktek kependidikan.
              Setiap masyarakat hidup dengan pandangan filsafat hidupnya sendiri-sendiri yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, dan dengan sendirinya akan menyangkut kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Di sinilah letak fungsi filsafat dan filsafat pendidikan dalam memilih dan mengarahkan teori-teori pendidikan dan juga merevisi teori pendidikan tersebut yang sesuai dan relevan dengan kebutuhan, tujuan, dan pandangan hidup dari masyarakat.
              Peranan pendidikan di dalam kehidupan manusia diakui sebagai suatu kekuatan yang menentukan prestasi dan produktivitas seseorang. Seluruh aspek kehidupan memerlukan proses pendidikan, terutama berlangsung di dalam dan oleh lembaga-lembaga pendidikan formal (sekolah, universitas). Di dalam masyarakat keseluruhan, terjadi pula proses pendidikan perkembangan kepribadian manusia. Proses pendidikan yang berlangsung di dalam kehidupan sosial disebut pendidikan informal, yang berlangsung sepanjang kehidupan manusia.
              Meskipun pengaruh pendidikan informal ini tak terukur dalam perkembangan pribadi, tapi tetap diakui adanya. Secara sederhana misalnya, orang yang tak pernah mengalami pendidikan formal, mereka yang buta huruf, namun mereka tetap dapat hidup dan melaksanakan fungsi-fungsi sosial yang sederhana. Alam dan lingkungan sosial serta kondisi dan kebutuhan hidup telah mendidik mereka. Akan tetapi, yang paling diharapkan ialah pendidikan formal yang relatif baik yang dilengkapi dengan suasana pendidikan informal yang relatif baik pula. Dengan demikian, dibutuhkan usaha pemerintah, pendidik, dan para orang tua untuk membina masyarakat keseluruhan sebagai satu kehidupan yang sehat lahir dan batin. Sebab, krisis apapun yang terjadi di dalam masyarakat akan berpengaruh negatif bagi manusia, terutama anak-anak.


B.       Fungsi Filsafat Pendidikan
Fungsi filsafat pendidikan adalah sebagai berikut:

           1.   Fungsi Spekulatif
                   Fungsi spekulatif dalam filsafat pendidikan, berusaha mengerti keseluruhan persoalan pendidikan dan mencoba merumuskannya dalam satu gambaran pokok sebagai pelengkap bagi data-data yang telah ada dari segi ilmiah. Filsafat pendidikan berusaha mengerti keseluruhan persoalan pendidikan dan antar hubungannya dengan faktor-faktor lain yang mempengaruhi pendidikan.

           2.    Fungsi Normatif
      Fungsi normatif dalam filsafat pendidikan, sebagai penentu arah dan pedoman untuk apa pendidikan itu. Asas ini tersimpul dalam tujuan pendidikan, jenis masyarakat apa yang ideal yang akan dibina. Khususnya norma moral yang bagaimana sebaiknya manusia cita-citakan. Bagaimana filsafat pendidikan memberikan norma, pertimbangan bagi kenyataan-kenyataan normatif dan kenyataan-kenyataan ilmiah, yang pada akhirnya membentuk kebudayaan.

           3.    Fungsi Kritik
          Fungsi kritik terutama untuk memberi dasar bagi pengertian kritis rasional dalam pertimbangan dan menafsirkan data-data ilmiah. Misalnya, data pengukuran analisa evaluasi, baik kepribadian, maupun achievement (prestasi). Fungsi kritik bararti pula analisis dan komparatif atas sesuatu, untuk mendapat kesimpulan. Bagaimana menetapkan klasifikasi prestasi itu secara tepat dengan data-data obyektif (angka-angka, statistik), juga untuk menetapkan asumsi atau hipotesa yang lebih resonable. Filsafat harus kompeten, mengatasi kelemahan-kelemahan yang ditemukan bidang ilmiah, melengkapinya dengan data, dan argumentasi yang tak didapatkan dari data ilmiah.

            4.   Fungsi Teori dan Praktek
                 Dalam fungsi teori dan praktek, semua ide, konsepsi, analisa, dan kesimpulan-kesimpulan filsafat pendidikan berfungsi teori. Dan teori ini adalah dasar bagi pelaksanaan atau praktek pendidikan. Dengan demikian, filsafat memberikan prinsip-prinsip umum bagi suatu praktek.

             5. Fungsi Integratif
                     Fungsi integratif filsafat pendidikan adalah wajar, artinya sebagai pemadu fungsional semua nilai dan asas normatif dalam ilmu pendidikan (ilmu kependidikan sebagai ilmu normatif). Dalam mengkaji peranan filsafat pendidikan, dapat ditinjau dari tiga lapangan filsafat, yaitu metafisika, epistimologi, dan aksiologi. 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar