Minggu, 13 Desember 2015

KEARIFAN LOKAL BUDAYA BANTEN, OBYEK WISATA "BATU KUWUNG"



Memotret Kearifan Lokal Budaya Banten, Obyek Wisata Batu Kuwung
Oleh : Nur Alviah
 nralviah@gmail.com


Kearifan lokal adalah suatu kegiatan atau budaya yang terdapat pada suatu tempat, masyarakat pada suatu tempat tersebut meyakini dan melakukan apa yang menjadi hal yang sudah turun-temurun tersebut. Kearifan lokal merupakan suatu bentuk warisan budaya Indonesia, karena itu kearifan lokal dan budaya adalah hal yang saling berkaitan satu sama lainnya. Kearifan lokal terbentuk sebagai proses interaksi antara manusia dengan lingkungannya dalam rangka memenuhi berbagai kebutuhannya. Sedangkan budaya terbentuk dari berbagai unsur, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni serta bahasa.
Kearifan lokal dari daerah yang satu dengan daerah yang lainnya pasti berbeda dan didalamnya terdapat berbagai norma dan nilai religius tertentu. Perbedaan ini didasarkan pada latar belakang, suku budaya, adat istiadat, dan hal-hal lain yang berbeda-beda pula. Jangankan di daerah lain, di provinsi kecil seperti provinsi Banten ini pun memiliki kearifan lokal yang berbeda-beda. Di dalam provinsi banten terdapat beberapa kota/kabupaten yang ada di dalamnya, yaitu kota Serang, Cilegon, Pandeglang, Tangerang, dan Tangerang Selatan. Serta kabupaten yang meliputi yaitu kabupaten Serang, Pandeglang, Lebak, dan Tengerang. Semua kota/kabupaten tersebut memiliki kearifan lokal yang berbeda-beda karena pada ke empat kota/kabupaten tersebut masing-masing memiliki suku, bahasa, budaya, dan adat istiadat yang berbeda-beda pula.
Banten adalah salah satu Provinsi yang memiliki banyak tempat wisata alam yang indah. Keindahan itu menjadi suatu kebanggaan bagi masyarakat Banten ataupun luar Banten, karena bisa menikmati keindahan alamnya. Di kabupaten Serang, terdapat obyek wisata yang terkenal dapat digunakan sebagai pengobatan atau terapi, yaitu obyek wisata Pemandian Air Panas “Batu Kuwung” yang terletak di kaki Gunung Karang, di desa Batu Kuwung, Padarincang, Kabupaten Serang. Gunung Karang sendiri merupakan gunung berapi yang sudah tidak aktif lagi.


Pemandian Air Panas "Batu Kuwung"


Nama Batu Kuwung berasal dari nama Batu, yaitu Batu Kuwung yang berarti sebuah batu berbentuk cekung. Batu ini menghasilkan air panas yang keluar tanpa henti. Konon, batu itu dahulu dipakai sebagai tempat seorang saudagar yang memiliki banyak harta, sombong, dan kikir. Ia bertapa untuk menghilangkan sifat jahat dan kutukan yang diberikan kepadanya. Kutukan tersebut adalah kelumpuhan kaki yang begitu lama, bahkan tabib-tabib sakti pun tidak bisa mengobati kelumpuhannya. Dan pada akhirnya kaki saudagar itu sembuh setelah selesai bertapa di atas batu cekung dan berendam di dalam kolam yang menghasilkan air panas. Kemudian penduduk setempat menyebut istilah cekung dengan kuwung, maka batu cekung itu disebut “Batu Kuwung”.


Saudagar yang bertapa di atas sebuah batu cekung

Batu Kuwung


Batu Kuwung


Pemandian Air Panas “Batu Kuwung” merupakan pemandian pertama yang terdapat di daerah Banten. Untuk sampai ke tempat objek wisata ini, harus menempuh jarak 35 km ke arah selatan dari kota Serang. Pemandian Air Panas “Batu Kuwung” memiliki 2 kolam air dingin (untuk dewasa ukuran 35 x 10 m dengan kedalaman 50 s/d 80 cm dan untuk kolam anak-anak ukuran 20 x 10 m dengan kedalaman sekitar 30 cm), 1 kolam air panas untuk berendam, serta sekitar 12 kamar tertutup ukuran 3 x 3,5 m (kelas Eksekutif dan Bisnis) yang bisa digunakan untuk berendam secara pribadi atau keluarga dan didalamnya terdapat kran air panas dan air dingin yang bisa diatur volumenya.


Dua Kolam Air Dingin untuk Anak-Anak dan Dewasa


Kolam Air Panas


Disini terdapat sebuah sumber mata air panas yang suhu air panasnya berkisar antara 70-80 derajat celcius. Air panas di Batu Kuwung ini mengandung kadar yodium serta kalsium, tetapi tidak mengandung sulfur. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, air panas Batu Kuwung tidak hanya  menyembuhkan penyakit lumpuh, tetapi juga berbagai macam penyakit seperti penyakit kulit, reumatik, polio, dan pegal-pegal karena air panas ini mengandung kadar yodium dan kalsium. Oleh karena itu, objek wisata ini kerap dikunjungi wisatawan karena air panas yang dihasilkan dianggap mampu menjadi terapi pengobatan.
Selain dapat merasakan hangatnya air panas di pemandian ini, pengunjung juga dapat menikmati hawa pegunungan yang sejuk dan panorama alam yang asri dan indah. Wisatawan yang berkunjung ke tempat ini juga bisa melakukan aktifitas berenang atau sekedar duduk-duduk dan berendam di kolam. Kini, sumber mata air panas Batu Kuwung menjadi salah satu obyek wisata menarik di daerah Banten. Oleh pemerintah setempat, obyek wisata yang memiliki luas sekitar 7,8 hektar ini diharapkan menjadi salah satu ikon pariwisata pemandian air panas di Provinsi Banten.


Warga menikmati indahnya panorama alam Batu Kuwung





          Untuk mempertahankan eksistensi kearifan lokal di Indonesia termasuk di Provinsi Banten yang memiliki banyak obyek wisata termasuk Pemandian Air Panas “Batu Kuwung”, maka diperlukan suatu usaha untuk menjaganya agar dapat tetap berkembang dalam masyarakat. Usaha tersebut harus disertai dengan kesadaran akan pentingnya peranan kearifan lokal dalam kehidupan masyarakat karena proses-proses terbentuknya kearifan lokal sangat bergantung kepada potensi sumber daya alam dan lingkungan serta dipengaruhi oleh pandangan, sikap, dan perilaku masyarakat setempat terhadap alam dan lingkungannya.
Dalam memberdayakan kearifan lokal, dapat dilakukan dengan mengintegrasikan nilai-nilai melalui salah satu media dimana dalam proses pembelajarannya ditanamkan nilai-nilai, misalnya melalui pendidikan. Melalui pendidikan, kita belajar berfilsafat. Dalam belajar berfilsafat, maka kita akan berpikir bahwa kearifan lokal di Indonesia memiliki pengaruh penting dalam kehidupan masyarakat. Contohnya obyek wisata Pemandian Air Panas “Batu Kuwung” yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit tulang dan kulit, karena air panasnya mengandung kadar yodium serta kalsium. Oleh karena itu, belajar berfilsafat dalam pendidikan merupakan salah satu media bagaimana kita harus bersikap dan memikirkan segala sesuatunya secara mendalam dan melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan. Sehingga kita dapat berfikir secara luas bagaimana cara mempertahankan kearifan lokal budaya di Banten agar dapat tetap berkembang di dalam masyarakat. Dan diharapkan obyek wisata Pemandian Air Panas “Batu Kuwung”  menjadi salah satu ikon pariwisata pemandian air panas di Provinsi Banten.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar