1. Berpikir dan
Bernalar
Menurut Sudarminta, berpikir
lebih luas dari sekedar bernalar. Bernalar adalah kegiatan pikiran untuk menarik
kesimpulan dari premis-premis yang sebelumnya sudah diketahui. Bernalar ada
tiga bentuk, yaitu :
a. Induktif : Proses penarikan kesimpulan yang berlaku umum (universal) dari
rangkaian kejadian yang bersifat khusus (particular).
b. Deduktif : Penarikan
kesimpulan khusus berdasarkan hukum atau pernyataan yang berlaku umum.
c. Abduktif : Penalaran
yang terjadi dalam merumuskan suatu hipotesis berdasarkan kemungkinan adanya korelasi
antara dua atau lebih peristiwa yang sebelumnya sudah diketahui.
Berpikir secara nalar
mempunyai dua kriteria, yaitu :
a. Berpikir logis
Berpikir ini mempunyai pengertian ganda, artinya suatu
kebenaran dapat diterima oleh satu pihak, tetapi dapat saja ditolak oleh pihak
lain yang disebabkan perbedaan persepsi dari masing-masing pihak.
b. Berpikir analitis
Berpikir ilmiah berarti, melakukan kegiatan analitis
dalam menggunakan logika secara ilmiah. Berpikir ini merupakan gabungan antara
berpikir deduktif dan induktif yang berkaitan secara rasional dan empiris.
2.
Macam-Macam Berpikir
Secara garis besar, ada dua macam
berpikir, yaitu :
a.
Berpikir Autistik
Berpikir autistik
adalah proses berpikir yang sangat pribadi menggunakan simbol-simbol dengan
makna yang sangat pribadi, contohnya mimpi, menghayal atau wishful thinking.
b.
Berpikir Realistik
Berpikir realistik adalah
proses berpikir dalam rangka menyesuaikan diri dengan Dunia nyata. Menurut
Rakhmat (1994;69) ada tiga macam berpikir Realistik, yaitu :
· Berpikir Deduktif
Kata
deduktif berasal dari deduksi. Maka berpikir deduktif adalah proses berpikir
yang bertolak dari proposisi yang sudah ada, menuju proposisi baru yang
berbentuk suatu kesimpulan.
·
Berpikir Induktif
Kata
Induktif berasal dari induksi. Maka berpikir induksi adalah proses berpikir
yang bertolak dari satu atau sejumlah fenomena individual untuk menurunkan
suatu kesimpulan.
·
Berpikir Evaluatif
Berpikir
evaluatif adalah berpikir secara kritis, menilai baik-buruknya, tepat atau
tidaknya suatu gagasan.
3. Persyaratan Bernalar
Seseorang dapat dikatakan bernalar jika ia sudah memenuhi syarat yang benar
dalam bernalar. Adapun syarat-syarat tersebut, yaitu :
a. Suatu penalaran bertolak dari pengetahuan yang sudah
dimiliki seseorang akan sesuatu yang memang benar atau sesuatu yang memang
salah.
b. Dalam penalaran, pengetahuan yang dijadikan dasar
konklusi adalah premis. Jadi semua premis harus benar, harus meliputi sesuatu
yang benar secara formal maupun material.
4. Macam – Macam Bernalar
Penalaran dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu penalaran induktif
dan penalaran deduktif.
a. Penalaran
Induktif
Penalaran induktif merupakan prosedur yang berpangkal dari peristiwa khusus
sebagai hasil pengamatan empirik dan berakhir pada suatu kesimpulan yang
bersifat umum.
Menurut bentuknya,
penalaran induktif dibagi menjadi tiga, yaitu :
1)
Generalisasi
Generalisasi
adalah penalaran induktif dengan cara menarik kesimpulan secara umum
berdasarkan sejumlah data. Jumlah data atau peristiwa khusus yang dikemukakan
harus cukup dan dapat mewakili.
2)
Analogi
Analogi Induktif adalah suatu cara berpikir yang di
dasarkan pada persamaan yang nyata dan terbukti.
3) Hubungan
Kausal
Hubungan
kausal merupakan penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling
berhubungan sebab-akibat. Terdapat 3 hubungan kausal, yaitu :
a. Sebab-Akibat
b. Akibat-Sebab
c. Sebab-Akibat-Akibat
b. Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif merupakan prosedur
yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk
seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Menurut bentuknya,
penalaran deduktif dibagi menjadi dua, yaitu :
1) Silogisme
Silogisme adalah bentuk, cara berpikir atau menarik simpulan yang terdiri dari premis
umum, premis khusus, dan simpulan. Silogisme merupakan suatu cara penalaran
yang formal, tetapi jarang dilakukan dalam komunikasi sehari-hari.
2)
Entimen
Entimen adalah silogisme yang salah satu premisnya
dihilangkan/tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar