PERAN LOGIKA DALAM FILSAFAT
Logika
adalah sarana untuk berpikir sistematis, valid dan dapat dipertanggungjawabkan
karena itu , berpikir logis adalah berpikir sesuai dengan aturan-aturan berpikir,
seperti setengah tidak boleh lebih besar daripada satu.
1.
Aturan cara berpikir
yang benar
Kondisi
adalah hal-hal yang harus ada supaya sesuatu dapat terwujud, dapat terlaksana.
Untuk berpikir baik , benar,logis dialektis, juga dibutuhkan kondisi-kondisi tertentu
:
a. Mencintai
kebenaran
Sikap
ini sangat pundamental untuk berpikir yang baik, sebab sikap ini senatiasa menggerakkan
si pemikir untuk mencari,mengusut, meningkatkan mutu berpikir dan penalarannya.
Menggerakkan si pemikir untuk senantiasa mewaspadai ruh – ruh yang akan
menyelewengkannya dari yang benar. Minsalnya menyederhanakan kenyataan,menyempitkan
cakrawala/ perspektif, berpikir terkotak-kotak,memutlakkan titik berdiri atau
suatu profil dan sebagainya.
b. Ketahuilah
dengan sadar apa yang sedang anda kerjakan
Kegiatan
yang sedang dikerjakan adalah kegiatan berpikir. Seluruh aktivitas intlek kita
adalah suatu usaha terus menerus mengerjakan kebenaran yang diselingi dengan diperolehnya
pengetahuan tentang kebenaran tetapi bersifat parsial.
c. Ketahuilah
dengan sadar apa yang sedang anda katakan
Pikiran
diungkapkan kedalam kata-kata.kecermatan pikiran terungkap kedalam kecermatan
kata-kata,karenanya kecermatan ungkapan pikiran kedalam kata merupakan sesuatu
yang tidak boleh ditawar lagi.
d. Buatlah
distingsi (pembeda) dan pembagian(klasifikasi)
Jika ada dua hal yang tidak
memiliki bentuk yang sama , hal itu jelas berbeda .tetapi banyak kejadian di
mana dua hal atau lebih menpunyai bentuk sama,namun tidak identik. Disinilah
perlunya membuat distingsi, suatu berbedaan.
e. Cintailah
difinisi yang tepat
Penggunaan
bahasa sebagai ungkapan sesuatu kemungkinan tidak ditangkap sebagaimana yang di
ungkapkan atau yang dimaksud. Karenanya jangan segan membuat definisi. Difinisi
harus diburu hingga tertangkap .Definisi adalah pembatasan yakni membuat jelas
batas-batas sesuatu.
f. Ketahuilah
dengan sadar mengapa anda menyimpulkan begini atau begitu Ketahuilah mengapa
anda berkata begini atau begitu. Anda harus bisa dan biasa melihat asumsi –
asumsi.imflikasi-imflikasi,dan dan konsekkuensi-konsekuensi dari suatu penuturan.
Pernyatan atau kesimpulan yang dibuat.
g. Hindarilah
kesalahan kesalahan dengan segala usaha dan tenaga, serta sangguplah mengenali
jenis, macam, dan nama kesalahan, demikian juga mengenali sebab-sebab kesalahan
pemikiran(penalaran).
Menurut irving yang dimaksud dengan
logika ialah suatu studi sistematis mengenai metode dan dasar-dasar yang
digunakan untuk memberi perbedaan antara pendapat yang benar dengan pendapat
yang keliru. Logisian melakukan penelitian mengenai hubungan nyata yang terjadi
antara premis dan konklus di dalam suatu argumentasi jalan dengan premis atau
tercantum di dalam premis maka pendapat adalah benar.
Bila suatu premis dianggap benar, tidak
meragukan dan bersifat demonstratip sebagai dasar konklusi yang benar, pendapat
demikian disebut logika deduktif. Logika deduktif erat kaitannya dengan
penarikan kesimpulan dari kasus-kasus individual nyata menjadi kesimpulan yang
bersifat umum.
Menurut popkrin dan stroll, logika
deduktif adalah hubungan dengan usaha untuk menetapkan suatu pendapat yang
tidak diragukan..minsalnya: pada dasarnya semua manusia akan mati, maka kita
sebagai manusiapun akan mati juga dan kebalikan dari deduktif adalah logika
induktif. Logika induktif adalah suatu kesimpulan yang diambil dari hal-hal
yang khusus dan diarahkan pada masalah yang umum, minsalnya ; saya pasti akan
mati sebab semua manusia harus mati.
Dalam hubungan itu popkrin dan stroll
menjelaskan dengan menggunakan contoh sebagai berikut:
1.
Semua orang amerika adalah manusia
2.
Semua manusia harus mati
Metode
yang digunakan pada contoh diatas disebut pendapat deduktif, mungkin ada yang
meragukan kebenarannya itu ”semua manusia harus mati” maka untuk membenarkan kalimat
“semua orang amerika harus mati, untuk menentukan kebenarannya harus menggunakan
jalan lain yaitu .
1.
semua orang amerika yang lahir pada tahun 1830 telah mati
2.
Orang-orang amerika akan mati.
Kebenaran
kalimat (1) dan (2) merupakan suatu kemungkinan, bahwa kalimat tersebut benar
atau keliru, penalaran seperti ini memungkinkan disusunnya pengetahuan secara
sistematis yang mengarah pada pernyataan-pernyataan yang makin lama makin bersifat
fundamental.
1.
semua mahluk mempunyai mata ( premis 1 )
2.
si pulan adalah seorang mahluk ( premis 2 )
3.
jadi si pulan mempunyai mata ( premis 3 )
Kesimpulan yang diambil bahwa si pulan
mempunyai mata adalah sah, sebab kesimpulan ditarik secara logis dari kedua
premis yang mendukung, ketetapan penarikan kesimpulan tergantung dari 3 hal
yaitu, kebenaran premis mayor, dan premis minor serta keabsahan pengambilan
kesimpulan. Sekiranya salah satu unsur tersebut persyaratan tidak memenuhi maka
kesimpulan yang ditarik akan salah maka logika induktif tidak ada.
Induksi
merupakan cara berpikir dimana ditarik suatu kesimpulan yang bersifat umum dari
dari berbagai kasus yang bersifat individual. Penalaran secara induktif dimulai
dengan mengemukakan pernyataan pernyataan yang mempunyai ruang yang khas dan terbatas
dalam menyusun argumentasi yang diakhiri dengan pernyataan yang bersifat umum.
Umpamanya kita mempunyai pakta bahwa kambing, gajah mempunyai mata, demikian
jiga dengan singa,kucing dan binatang lainya.dari pernyataan –pernyataan ini kita
dapat menarik kesimpulan yang sifatnya umum yaitu semua binatang mempunyai mata.
Menurut
popklin dan stroll, memiliki suatu hal yang sangat rentang dalam hubungan
dengan ilmu pengetahuan. Bila kita berpaling dari didalam isi buku klauser dan kunez
didalam bukunya philosofhy the study of alternative beliefs .maka dalam menjawab
pertanyaan” what is logika? Sebagai berikut: logika adalah suatu study mengenai
kebenaran atau kekeliruan suatu pendapat dalam hubungan kebenaran dan kekeliruan
pendapat yang lain. Oleh karena itu penalaran adalah suatu proses berfikir yang
membuahkan pengetahuan.
Agar
pengetahuan yang dihasilkan penalaran itu mempunyai dasar kebenaran, maka proses
berfikir itu harus dilakukan suatu cara tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar