Senin, 07 Desember 2015

STATISTICAL AS A MEANS OF SCIENTIFIC THINKING



Statistika sebagai Sarana Berfikir Ilmiah

Statistik diartikan sebagai keterangan-keterangan yang dibutuhkan oleh negara dan berguna bagi negara .
Secara etimologi, kata statistik berasal dari kata “status” (latin) yang punya persamaan arti dengan “state” (bahasa inggris) dan diterjemahkan dalam bahasa Indonesia adalah Negara. Pada mulanya statistic diartikan sebagai kumpulan bahan keterangan (data), baik yang berwujud angka (data kuantitatif) maupun yang tidak berwujud (data kualitatif), yang mempunyai arti penting dan kegunaan yang besar bagi suatu Negara. Perkembangannya, arti kata statistic hanya dibatasi pada kumpulan bahan keterangan yang berwujud angka (data kuantitatif) saja.
        Secara terminologi, dewasa ini istilah statistik terkandung berbagai macam pengertian :
1.   Statistik kadang diberi pengertian sebagai data tatistik yaitu kumpulan bahan keterangan berupa angka atau bilangan.
2.      Kegiatan statistik atau kegiatan perstatistikan atau kegiatan penstatistikan.
3.    Metode statistik yaitu cara-cara tertentu yang perlu ditempuh dalam rangka mengumpulkan, menyusun atau mengatur, menyajikan menganalisis dan memberikan interpretasi terhadap sekumpulan bahan keterangan yang berupa angka itu dapat berbicara atau dapat memberikan pengertian makna tertentu.
4.     Ilmu statistik adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari dan memperkembangkan secara ilmiah tahap-tahap yang ada dalam kegiatan statistik. Adapun metode dan prodesur yang perlu ditempuh atau dipergunakan dalam rangka :
a.  Pengumpulan data angka
b. Penyusunan atau pengaturan data angka
c.  Penyajian atau penggambaran atau pelukisan data angka
d. Penganalisaan terhadap data angka
e.  Penarikan kesimpulan (conclusion)
f.  Pembuatan perkiraan (estimation)
g. Penyusunan ramalan (prediction) secara ilmiah
 
Dalam kamus ilmiah popular, kata statistik berarti table, grafik, data informasi, angka-angka, informasi. Sedangkan kata statistika berarti ilmu pengumpulan, analisis dan klarifikasi data, angka sebagai dasar untuk induksi. Jadi statistika merupakan sekumpulan metode untuk membuat keputusan yang bijaksana dalam keadaan yang tidak menentu.

Peranan Statistika
Statiska bukan merupakan sekumpulan pengetahuan mengenai objek tertentu melainkan merupakan sekumpulan metode dalam memperoleh pengetahuan. Metode keilmuan, sejauh apa yang menyangkut metode, sebenarnya tak lebih dari apa yang dilakukan seseorang dalam mempergunakan pikiran-pikiran tanpa ada sesuatu pun yang membatasinya.
Penguasaan statistika mutlak diperlukan untuk dapat berpikir ilmiah dengan sah sering kali dilupakan orang. Berpikir logis secara deduktif sering sekali dikacaukan dengan berpikir logis secara induktif. Kekacauan logika inilah yang menyebabkan kurang berkembangnya ilmu di negara kita. Kita cenderung untuk berpikir logis cara deduktif dan menerapkan prosedur yang sama untuk kesimpulan induktif.
Untuk mempercepat perkembangan kegiatan keilmuan di negara kita maka penguasaan berpikir induktif dengan statistika sebagai alat berpikirnya harus mendapatkan perhatian yang sungguh-sungguh. Dalam perjalanan sejarah, statistika memang sering mendapat tempat yang kurang layak. Statistika sebagai disiplin keilmuwan sering dikacaukan dengan statistika yang berupa data yang dikumpulkan.
Statistika merupakan sarana berpikir yang diperluaskan untuk memproses pengetahuan secara ilmiah. Sebagai bagian dari perangkat metode ilmiah, maka statistika membantu kita untuk mengeneralisasikan dan menyimpulkan karakteristik suatu kejadian secara lebih pasti dan bukan terjadi secara kebetulan.
Statistika harus mendapat tempat yang sejajar dengan matematika agar keseimbangan berpikir deduktif dan induktif yang merupakan cara dan berpikir ilmiah dapat dilakukan dengan baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar