Apakah
orang-orang yang tidak mengikuti agama yang benar, tetapi melakukan pekerjaan
dan perbuatan sesuai dengan ajaran agama yang benar, semua amalannya itu akan
diterima oleh Tuhan?
Sekarang kita akan lihat, apa
jawaban dari mereka yang disebut dengan kelompok orang-orang shaleh. Kelompok
yang menentang bulat-bulat pendapat yang diajukan oleh kaum intelektual.
Mereka mengatakan secara tegas bahwa
perbuatan baik non muslim tidak mungkin akan diterima oleh Tuhan. Perbuatan
orang-orang kafir itu tidak ada nilainya sama sekali dimata Tuhan, semua amal
perbuatan mereka itu akan ditolak dan tertolak. Mereka juga tidak lupa untuk membawa dua alasan penting untuk
mendukung pendapatnya, yaitu :
- Alasan penting yang pertama adalah alasan rasional, kalau memang perbuatan baik non muslim itu diterima dan perbuatan baik muslim juga diterima jadi apa bedanya menjadi muslim atau non muslim. Demikian juga sebaliknya, kalau perbuatan buruk non muslim akan mendapat hukuman dan perbuatan buruk muslim juga mendapat hukuman yang sama, jadi dimana letak perbedaannya antara menjadi muslim dan non muslim. Dalam hal ini apa pengaruhnya menjadi muslim atau non muslim?
- Alasan penting kedua adalah alasan nash, mereka mengutip argumentasinya dengan merujuk kepada apa yang tertulis pada Al-Quran surat Ibrahim ayat 18 : “Perumpamaan orang yang ingkar kepada Tuhannya, perbuatan mereka seperti abu yang ditiup oleh angin keras pada suatu hari yang berangin kencang. Mereka tidak kuasa (mendatangkan manfaat) sama sekali dari apa yang telah mereka usahakan (di dunia). Yang demikian itu adalah kesesatan yang jauh.”
Dengan berlandaskan ayat ini, maka
kelompok orang-orang sholeh menegaskan bahwa
perbuatan mulia semulia apapun, sekalipun lebih mulia dari perbuatan dan
pengabdian para nabi sekalipun, maka sungguh perbuatan mereka akan sia-sia
belaka jika tidak digandengkan dengan keimanan kepada Tuhan.
Dan untuk melengkapi dalilnya, mereka juga mengutip ayat yang lain
dari Al-Quran seperti surat An-Nur ayat 39 : “Dan orang-orang kafir, perbuatan mereka laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh
orang-orang yang dahaga, tetapi apabila didatangi tidak ada apapun. Dan didapatinya (ketetapan) Allah baginya, lalu
Allah memberikan kepadanya perhitungan (amal-amal) dengan sempurna dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya”
Dengan menambahkan ayat ini, maka
sudah semakin kuatlah perhitungan atas orang-orang kafir, perbuatan mereka
semuanya akan sia-sia dan semu bagaikan sebuah fatamorgana. Seolah-olah ada dan
bermanfaat padahal tidak ada dan tidak berguna sama sekali. Sampai disini kita sudah melihat,
apa dan bagaimana alasan-alasan logis dan narasi yang disampaikan oleh dua
kelompok yang paling berpengaruh tersebut.
Jalan pemikiran pertama mengatakan
semua orang boleh dan dibolehkan masuk surga tanpa membeda-bedakan agamanya,
apakah muslim atau non muslim semuanya sama saja dimata Tuhan. Kelompok yang lain mengharamkan surga terhadap umat manusia manapun kecuali
mereka muslim. Surga tertutup untuk orang-orang non muslim, surga dibuat khusus
untuk orang Islam. Pendapat kelompok manakah gerangan yang paling logis dan
yang paling masuk akal yang bisa kita terima? Apakah pendapat kelompok pertama
ataukan pendapat kelompok yang kedua? Atau apakah masih ada pendapat yang
lain diluar pendapat tersebut?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar