Sabtu, 12 Desember 2015

MEMBACA KRITIS TULISAN ATAU ARTIKEL ILMIAH



A.      Membaca Kritis
Membaca kritis merupakan kegiatan membaca untuk mendapatkan informasi yang relevan dan diperlukan untuk tulisan yang akan dikembangkan (Rahardi, 2010). Membaca kritis sangat relevan dengan kehidupan kita sebagai mahasiswa yang dituntut untuk menambah wawasan dan mengambangkan ilmu sehingga akan sangat bermanfaat karena kita akan dapat memanfaatkan hasil pembacaan kita yang cermat dan matang.

B.       Ragam Membaca Kritis
Ada berbagai ragam membaca kritis bergantung pada jenis informasi seperti apa yang kita inginkan, yaitu :
      1.      Membaca Cepat atau Sekilas untuk Membaca Topik
Membaca cepat bertujuan untuk mengetahui informasi secara umum yang dibicarakan dalam tulisan. Dalam hal ini, perlu memfokuskan perhatian pada bagian-bagian tertentu. Kita bisa membaca tulisan dengan cepat/secara sekilas dari awal sampai akhir. Dari kegiatan membaca cepat ini, kita mendapat ide tentang topik tulisan yang kita baca.
      2.      Membaca Cepat untuk Informasi Khusus
Membaca cepat juga bisa dilakukan jika kita menginginkan informasi khusus dari sebuah tulisan. Perhatian kita hanya tertuju pada bagian-bagian yang kita inginkan. Bagian-bagian yang mengandung informasi yang tidak dinginkan tidak mendapat perhatian dari kita.
       3.      Membaca Teliti untuk Informasi Rinci
Ketika ingin mendapatkan informasi rinci tentang suatu hal dalam, kegiatan membaca difokuskan pada bagian yang mengandung informasi yang kita ketahui secara rinci. Saat kita sampai pada bagian tersebut, kita membacanya dengan teliti sampai kita benar-benar memahami informasi yang kita dapatkan. Bagian-bagian lain yang tidak kita perlukan tidak perlu dibaca lebih lanjut.

C.      Membaca Kritis Tulisan atau Artikel Ilmiah
Membaca tulisan atau artikel ilmiah berbeda dengan membaca jenis tulisan lain karena jenis informasinya berbeda. Tulisan ilmiah biasanya berisi informasi yang merupakan hasil penelitian. Ini berbeda dengan jenis tulisan lain yang informasinya bisa berupa pendapat dan kesan pribadi yang belum dibuktikan melalui penelitian dan prosedur ilmiah. Berikut adalah beberapa hal yang mungkin perlu diperhatikan dalam membaca tulisan atau artikel ilmiah (Rahardi, 2010).
       1.      Menggali Tesis atau Pernyataan Masalah
      Tulisan atau artikel ilmiah biasanya mempunyai tesis atau pernyataan umum tentang masalah yang dibahas. Sebuah tesis biasanya diungkapkan dengan sebuah kalimat dan menilai apakah penulisannya berhasil atau tidak dalam membahas atau memecahkan masalah yang diajukan.
      2.      Meringkas Butir-butir Penting Setiap Artikel
      Meringkas butir-butir penting setiap artikel yang kita baca perlu dilakukan karena ringkasan itu bisa dikembangkan untuk mendukung pernyataan yang kita buat. Dengan adanya ringkasan, kita juga tidak perlu lagi membaca artikel secara keseluruhan kalau kita memerlukan informasi dari artikel yang bersangkutan.
      3.      Memahami Konsep-konsep Penting (Pandangan Ahli, Hasil Penelitian, dan Teori)
      Memahami konsep-konsep penting dari tulisan ilmiah perlu dilakukan untuk mendukung tesis atau pernyataan umum tulisan. Dengan memahami konsep-konsep penting dari sebuah tulisan ilmiah, kita juga dapat lebih memahami konsep-konsep yang akan kita kembangkan dalam tulisan.
      4.      Menentukan Bagian yang akan dikutip
     Mengutip pendapat orang lain merupakan kegiatan yang sering kita lakukan dalam menulis. Dalam mengutip bagian dari sebuah tulisan ilmiah juga perlu memperhatikan relevansi bagian tersebut dengan tulisan kita.
      5.      Menentukan implikasi dari bagian/sumber yang dikutip
       Dalam mengutip bagian dari sebuah artikel perlu menyadari implikasinya, apakah kutipan itu mendukung gagasan yang akan kita kembangkan dalam tulisan atau sebaliknya.
       6.      Menentukan Posisi Penulis sebagai Pengutip
      Dalam mengutip pernyataan yang ada, sebuah artikel perlu secara jelas meletakkan posisi kita. Apakah kita bersikap netral, menyetujui atau tidak menyetujui pernyataan yang kita kutip.

D.      Karakteristik Membaca Kritis
Membaca kritis pada dasarnya merupakan langkah lebih lanjut dari berpikir dan bersikap kritis. Adapun kemampuan berpikir dan bersikap kritis meliputi (Nurhadi, 1987):
              a.       Menginterpretasi secara kritis.
              b.      Menganalisis secara kritis.
              c.       Mengorganisasi secara kritis.
              d.      Menilai secara kritis.
              e.       Menerapkan konsep secara kritis.

Teknik-teknik yang digunakan untuk meningkatkan sikap kritis adalah sebagai berikut :
            a.       Kemampuan mengingat dan mengenali ide pokok paragraf, tokoh-tokoh cerita, dan sifat-sifatnya.
              b.      Kemampuan memahami atau menginterpretasi makna tersirat.
              c.       Kemampuan menganalisis.
              d.      Kemampuan menilai isi bacaan.

1 komentar: