Apakah menurut Al-quran manusia bisa mengetahui hakikat kebenaran
atau apakah memang betul bahwa sudah nasib dan suratan tangan manusia untuk
berhenti di “Saya Tidak Tahu?”.
Pada surat Al-Baqarah ayat 31 kita
bisa melihat, Dan Dia ajarkan kepada Adam nama-nama (benda) semuanya, kemudian Dia perlihatkan kepada para Malaikat, seraya berfirman:
“Sebutkan kepada-Ku nama semua (benda) ini, jika kamu yang benar!”
Sangat jelas pada ayat tersebut
menyatakan bahwa Allah telah mengajarkan kepada Adam seluruh hakikat dan tidak
ada satu pun yang luput darinya. Dengan pengetahuan yang menyeluruh seperti itu,
bahkan malaikat pun tidak sanggup untuk menandingi pengetahuan Adam.
Saya meyakini bahwa semua anak
manusia adalah keturunan dari Nabi Adam yang diceritakan didalam Al-Quran
tersebut sehingga saya berkesimpulan bahwa sebagai anak cucu Adam maka sudah
semestinya manusia mempunyai potensi yang sama dengan nenek moyangnya tersebut.
Keyakinan saya ini dipertegas juga dengan
beberapa perintah di Al-Quran yang menyuruh anak manusia untuk menggali
pengetahuan seluas-luasnya tanpa batas, Al-Quran mengatakan : “Katakanlah, “Perhatikanlah
apa yang ada di langit dan di bumi! Tidaklah bermanfaat tanda-tanda (kebesaran Allah) dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang yang beriman.” ( QS. Yunus :101)
Katakanlah kepada semua orang bahwa
Anda semua adalah anak cucu Adam dan kalian bisa mengetahui segala yang ada di penjuru
langit dan bumi jika anda benar-benar menginginkan dan menelitinya. Allah akan
menolong siapapun yang sungguh-sungguh ingin mencari kebenaran.
Jadi jika ada orang yang bertanya,
seberapa besar peluang manusia untuk bisa mengetahui kebenaran segala sesuatu
yang ada di langit dan di bumi maka jawabannya adalah sangat besar dan sangat
tak terbatas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar