A.
PARAGRAF
ILMIAH
Paragraf ilmiah adalah paragraf yang disusun secara
sistematis dan bersifat ilmiah. Sistematis berarti paragraf ilmiah tersebut
disusun menurut aturan tertentu sehingga kaitan antarbagian yang terkandung di
dalamnya menjadi padu dan jelas, sedangkan bersifat ilmiah artinya paragraf
ilmiah tersebut bersifat dan berada pada kawasan keilmuan yang diperoleh dengan
menggunakan metode ilmiah. Adapun metode ilmiah adalah cara berfikir
sistematis, logis, rasional, objektif, berdasarkan fakta untuk menemukan,
membuktikan, dan mengembangkan pengetahuan tertentu.
Paragraf ilmiah merupakan karangan ilmu pengetahuan
yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan
benar. Penyusunan paragraf ilmiah harus ditulis secara jujur dan akurat
berdasarkan kebenaran tanpa mengingat akibatnya. Kebenaran dalam sebuah
paragraf ilmiah harus berupa kebenaran objektif dan positif sesuai dengan fakta
dan data di lapangan.
B. KRITERIA ILMIAH
M. Nazir (1988), menjelaskan bahwa paragraf ilmiah disusun dengan
menggunakan metode ilmiah, yaitu cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap
penemuan, pengesahan dan penjelasan tentang suatu kebenaran. Adapun kriteria
metode ilmiah, yaitu :
- Berdasarkan fakta (bukan kira-kira, khayalan, legenda)
- Bebas dari prasangka (tidak subyektif)
- Menggunakan prinsip-prinsip analisis (kausalitas & pemecahan masalah berdasarkan analisis yang logis)
- Menggunakan hipotesis (sebagai pemandu jalan pikiran menuju pencapaian tujuan)
- Menggunakan ukuran obyektif (bukan berdasarkan perasaan)
- Menggunakan teknik kuantifikasi (nominal, rangking, rating)
Metode ilmiah juga memiliki beberapa
karakteristik, yaitu :
- Bersifat kritis, analistis, artinya metode menunjukkan adanya proses yang tepat untuk mengidentifikasi masalah dan menentukan metode untuk pemecahan masalah.
- Bersifat logis, artinya dapat memberikan argumentasi ilmiah. Kesimpulan yang dibuat secara rasional berdasarkan bukti-bukti yang tersedia
- Bersifat obyektif, artinya dapat dicontoh oleh ilmuwan lain dalam studi yang sama dengan kondisi yang sama pula.
- Bersifat konseptual, artinya proses penelitian dijalankan dengan pengembangan konsep dan teori agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
- Bersifat empiris, artinya metode yang dipakai didasarkan pada fakta di lapangan.
a.
Ciri-ciri
Paragraf Ilmiah
1. Dari segi isi, paragraf ilmiah
menyajikan pengetahuan yang dapat berupa gagasan, deskripsi tentang sesuatu
atau pemecahan suatu masalah.
2. Pengetahuan yang disajikan dalam
paragraf ilmiah haruslah berdasarkan fakta atau data empirik atau berdasarkan
kepada teori-teori yang telah teruji dan dapat diakui kebenarannya.
3. Sebuah paragraf ilmiah mengandung
kebenaran yang objektif serta ditulis dengan sejujur-jujurnya. Sebuah paragraf
ilmiah tidak boleh mengandung manipulasi data.
4. Bahasa yang digunakan dalam paragraf
ilmiah haruslah bahasa yang baku dan diusahakan banyak menggunakan istilah
teknis yang berkaitan dengan pembahasan paragraf ilmiah.
5. Sistematika atau metodologi penulisan
paragraf ilmiah harus didasarkan pada ketentuan yang telah disepakati bersama.
b.
Tujuan
Penulisan Paragraf Ilmiah
Penulisan
paragraf ilmiah menjadi perlu dipelajari oleh setiap mahasiswa atau guru karena
beberapa alasan berikut :
1. Seorang
yang berpendidikan tinggi diharapkan mampu menuangkan ide atau gagasannya
melalui sebuah paragraf ilmiah. Kemampuan menulis serta kaidah-kaidah menulis
tidak hanya cukup dipahami, melainkan harus dipraktikkan.
2. Berbagai
pengamatan yang dilakukan di lapangan, menunjukkan bahwa kemampuan menulis guru
yang mengikuti pendidikan tinggi masih belum memadai, apalagi dalam penulisan
paragraf ilmiah.
3. Paragraf
ilmiah memiliki ciri khas yang membedakannya dengan jenis tulisan atau karangan
deskripsi lainnya. Oleh karena itu, ciri khas tersebut harus dikuasai agar bisa
diterapkan dengan benar ketika menulis.
Adapun tujuan penulisan
paragraf ilmiah adalah sebagai berikut :
1. Menyampaikan
gagasan kepada masyarakat luas atau kalangan tertentu. Tujuan seperti ini pada
umumnya terkait dengan paragraf ilmiah yang berupa artikel yang dimuat dalam
berbagai media massa.
2. Memenuhi
tugas yang diberikan sebagai persyaratan dalam studi.
3. Mendiskusikan
gagasan dengan kalangan tertentu dalam sebuah pertemuan ilmiah. Misalnya,
paragraf ilmiah yang disusun untuk suatu seminar, simposium, diskusi panel, dan
sejenisnya.
4. Mengikuti
perlombaan penulisan karya ilmiah.
5. Menyebarkan
hasil penelitian kepada masyarakat luas atau kalangan tertentu, seperti
berbagai artikel penelitian yang dimuat dalam berbagai majalah ilmiah atau
diposting dalam sebuah website.
c.
Fungsi
Paragraf Ilmiah
Paragraf ilmiah memiliki beberapa fungsi penting,
diantaranya berfungsi sebagai rujukan, sebagai penambah wawasan, serta
menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Bagi penulis pribadi, menulis paragraf ilmiah
bermanfaat untuk melatih keterampilan membaca dan menulis, berlatih
mengintegrasikan berbagai gagasan dan menyajikannya secara sistematis,
memperluas wawasan, serta memberi kepuasan intelektual, disamping menyumbang
terhadap perluasan cakrawala ilmu pengetahuan.
d.
Syarat
Penulisan Paragraf Ilmiah
1. Nalar
atau logika. Ada kejelasan dari apa yang hendak diteliti, mengapa diteliti,
bagaimana cara yang hendak dipakai dalam penelitian, dan kejelasan dalam
menulis.
2. Bahasa
yang dipakai dalam karya ilmiah adalah bahasa baku. Dalam arti, jangan menggunakan
bahasa-bahasa gaul.
3. Syarat
lain dalam penulisan paragraf ilmiah adalah konsisten, konsisten dalam
penulisan paragraf ilmiah dapat dilihat dari hal yang terkecil. Contohnya, pada
penulisan subjudul dengan tanda angka, maka di bab selanjutnya harus
menggunakan angka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar